moto

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepda-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) ------ HKBP Sutoyo - Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

RUNNING TEXT

SELAMAT DATANG DI WEB SITE SEKTOR TRANSYOGI CIBUBUR ... SEMOGA TUHAN MEMBERKATI AKTIFITAS KITA HARI INI

01. Latar Belakang Mengapa Memberi

Horas!!!

Latar belakang mengapa memberi menjadi hal yang penting dalam Alkitab berakar pada beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan hubungan antara Allah dan manusia, serta kasih kepada sesama. Berikut adalah beberapa alasan dan latar belakang mengapa memberi memiliki makna yang mendalam menurut Alkitab:

1. Allah sebagai Pemberi Segala Sesuatu
  • Alkitab menggambarkan Allah sebagai sumber segala yang baik dan berkat bagi manusia. Yakobus 1:17 mengatakan, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas, dari Bapa segala terang...” Karena Allah memberikan hidup, berkat, dan segala yang dimiliki manusia, maka memberi adalah salah satu cara umat Allah untuk menunjukkan pengakuan dan penghormatan kepada-Nya.
  • Memberi juga mencerminkan sifat Allah yang murah hati. Karena Allah memberi tanpa batas kepada manusia, umat-Nya pun dipanggil untuk meneladani sifat ini.

2. Respons Syukur dan Pengakuan atas Kedaulatan Allah
  • Dalam Perjanjian Lama, memberi dalam bentuk persembahan atau persepuluhan adalah cara bangsa Israel mengakui bahwa segala sesuatu yang mereka miliki adalah titipan dari Allah. Ulangan 8:18 mengingatkan bahwa kekuatan untuk memperoleh kekayaan pun berasal dari Tuhan.
  • Memberi adalah bentuk pengakuan bahwa Tuhanlah sumber segala sesuatu, dan dengan memberi, manusia mengembalikan sebagian kecil dari apa yang Allah limpahkan dalam hidup mereka.

3. Membangun Hubungan dengan Sesama dalam Kasih
  • Konsep memberi dalam Alkitab erat kaitannya dengan kepedulian kepada sesama. 1 Yohanes 3:17 menyatakan bahwa “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya... bagaimana kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”
  • Dalam masyarakat yang sering kali terdapat kesenjangan antara yang kaya dan miskin, Allah memerintahkan umat-Nya untuk saling berbagi, terutama kepada mereka yang berkekurangan. Dengan memberi, umat Allah bisa menolong mereka yang membutuhkan dan mewujudkan kasih Allah secara nyata.

4. Melatih Ketergantungan dan Iman kepada Allah
  • Memberi adalah tindakan yang melatih iman, sebab ketika seseorang memberi, ia melepaskan apa yang ia miliki dan menaruh kepercayaannya kepada Allah sebagai sumber yang tidak terbatas. Dalam Maleakhi 3:10, Allah menantang bangsa Israel untuk membawa persepuluhan dan mempercayai-Nya bahwa Dia akan mencurahkan berkat yang berlimpah.
  • Tindakan memberi, apalagi ketika memberi dari kekurangan, menumbuhkan iman dan ketergantungan kepada Allah, serta percaya bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan mereka.

5. Sebagai Bentuk Pengorbanan dan Ibadah yang Berkenan kepada Allah
  • Dalam Alkitab, memberi sering kali disamakan dengan persembahan. Roma 12:1 menyatakan bahwa orang percaya dipanggil untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai persembahan yang hidup. Memberi, dalam konteks ini, bukan hanya materi tetapi juga diri dan waktu, adalah bagian dari ibadah yang berkenan kepada Allah.
  • Memberi menjadi cara bagi umat Allah untuk beribadah dengan tindakan nyata yang mencerminkan kasih dan komitmen mereka kepada Allah.

6. Menjaga Hati dari Keserakahan dan Kecintaan akan Harta
  • Alkitab memperingatkan bahwa cinta akan uang dapat menjadi jebakan dan membawa banyak kesusahan (1 Timotius 6:10). Memberi adalah cara praktis untuk menjaga hati agar tidak diperbudak oleh harta atau menjadi serakah.
  • Ketika seseorang memberi, ia berlatih untuk lebih mengasihi sesama dan tidak terikat pada kepemilikan. Yesus mengajarkan dalam Matius 6:19-21 bahwa di mana harta seseorang berada, di situ hatinya berada. Dengan memberi, hati manusia diarahkan pada kasih dan ketaatan kepada Allah daripada pada materi.

7. Mengikuti Teladan Yesus Kristus
  • Yesus adalah teladan utama dalam memberi. Dia memberikan diri-Nya sebagai tebusan bagi umat manusia (Markus 10:45). Kasih yang diwujudkan melalui pemberian diri dan pengorbanan Yesus menginspirasi orang percaya untuk memberi sebagai bentuk kasih yang nyata.
  • Pengorbanan Yesus di kayu salib menjadi model utama memberi dengan pengorbanan yang besar dan tanpa pamrih. Dengan demikian, memberi menjadi cara untuk meneladani karakter dan kasih Kristus kepada dunia.

8. Mendapatkan Berkat dan Menjadi Saluran Berkat bagi Orang Lain
  • Memberi membuka pintu berkat, tetapi bukan berarti diberi hanya untuk mendapatkan imbalan. Lukas 6:38 berkata, “Berilah dan kamu akan diberi…” yang menunjukkan prinsip bahwa orang yang memberi dengan hati tulus sering kali mendapatkan berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.
  • Dalam perspektif Alkitab, berkat yang diterima bukan selalu materi, tetapi bisa berupa sukacita, kedamaian, dan rasa cukup. Dengan memberi, umat Allah dipanggil untuk menjadi saluran berkat yang terus mengalir bagi orang lain.

Secara keseluruhan, memberi dalam Alkitab adalah cara umat Allah untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, meneladani kasih-Nya, dan menunjukkan syukur atas segala berkat yang telah mereka terima. Ini lebih dari sekadar tindakan sosial atau amal, tetapi adalah bentuk ibadah, pengorbanan, dan manifestasi nyata dari kasih Allah yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mauliate,
Admin