Horas!!!
Dalam Alkitab, memberi bukan hanya soal jumlah atau materi, tetapi terutama soal hati, sikap, dan niat di balik pemberian tersebut. Ada prinsip-prinsip memberi yang dianggap baik dan berkenan di hadapan Allah, serta ada cara memberi yang justru tidak disukai-Nya.
Memberi yang Baik Menurut Alkitab:
1. Memberi dengan Tulus dan Sukacita:
- 2 Korintus 9:7: "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
- Ayat ini menekankan bahwa Allah melihat sikap hati dalam memberi. Pemberian yang dilakukan dengan sukacita dan tanpa paksaan berkenan di hadapan Allah.
2. Memberi dengan Rasa Syukur:
- Mazmur 50:14: “Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!”
- Memberi sebagai bentuk ucapan syukur menunjukkan pengakuan atas berkat yang Allah berikan dalam hidup. Pemberian semacam ini mencerminkan rasa hormat dan pengakuan atas kebaikan Allah.
3. Memberi dengan Keikhlasan Tanpa Mengharapkan Imbalan:
- Lukas 6:35: "Tetapi kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan."
- Alkitab mengajarkan untuk memberi tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan. Memberi dengan niat baik dan tanpa syarat mencerminkan kasih Allah.
4. Memberi dengan Pengorbanan:
- Markus 12:41-44 (Kisah Janda Miskin): “...janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.”
- Yesus menyoroti janda miskin yang memberikan dua peser karena ia memberi dengan pengorbanan, meskipun jumlahnya kecil. Pemberian yang tulus dan berharga di hadapan Allah sering kali melibatkan pengorbanan pribadi.
5. Memberi kepada Mereka yang Membutuhkan:
- Amsal 19:17: “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.”
- Memberi kepada mereka yang kekurangan, baik materi, dukungan, atau pertolongan, adalah tindakan yang dihargai Allah. Menolong mereka yang membutuhkan merupakan bentuk kasih yang praktis.
Memberi yang Tidak Baik Menurut Alkitab:
1. Memberi dengan Pamer atau untuk Mencari Pujian:
- Matius 6:1-2: “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka...”
- Yesus mengingatkan agar kita tidak memberi hanya untuk dilihat atau dipuji orang lain. Memberi dengan motivasi untuk mencari pengakuan bukanlah pemberian yang tulus dan tidak berkenan di mata Allah.
2. Memberi dengan Terpaksa atau Berat Hati:
- 2 Korintus 9:7: Allah ingin pemberian yang datang dari hati, bukan yang diberikan karena terpaksa. Memberi dengan berat hati atau rasa enggan menunjukkan kurangnya ketulusan dan cinta kasih.
3. Memberi dengan Motif yang Salah:
- Kisah Para Rasul 5:1-10 (Kisah Ananias dan Safira): Pasangan ini menjual tanah dan berpura-pura memberikan seluruh hasil penjualan kepada para rasul, namun mereka menyembunyikan sebagian. Tindakan ini dilakukan dengan niat yang salah, penuh kepura-puraan, dan berakhir tragis.
- Memberi dengan motivasi yang salah, seperti untuk menipu atau menyombongkan diri, adalah tindakan yang tidak berkenan di mata Allah.
4. Memberi dengan Mengharapkan Imbalan atau Balas Budi:
- Lukas 6:35: Yesus mengajarkan agar memberi tanpa mengharapkan balasan. Memberi hanya untuk mendapatkan imbalan atau agar orang lain merasa berhutang budi adalah tindakan yang tidak murni.
5. Memberi dengan Cara yang Tidak Jujur:
- Imamat 19:36: “Haruslah ada neraca yang benar, batu timbangan yang benar, efa yang benar, dan hin yang benar...”
- Memberi yang dilakukan secara curang atau tidak jujur, seperti manipulasi jumlah atau tipu daya, tidak berkenan di mata Allah. Kejujuran dan integritas adalah bagian penting dalam memberi.
Secara keseluruhan, memberi yang baik di dalam Alkitab adalah memberi dengan hati yang tulus, sukacita, syukur, pengorbanan, dan tanpa pamrih. Allah menilai ketulusan hati lebih dari jumlah atau bentuk pemberian. Sebaliknya, pemberian yang dilakukan dengan motivasi salah, keinginan untuk dipuji, atau tanpa ketulusan dianggap tidak berkenan di mata Allah.
Mauliate,
Admin