moto

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepda-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) ------ HKBP Sutoyo - Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

RUNNING TEXT

SELAMAT DATANG DI WEB SITE SEKTOR TRANSYOGI CIBUBUR ... SEMOGA TUHAN MEMBERKATI AKTIFITAS KITA HARI INI

05. Menjadi Pelayan yang Rendah Hati dan Berpusat pada Kristus

Horas!!!

Menjadi pelayan yang rendah hati dan berpusat pada Kristus adalah panggilan penting bagi setiap orang Kristen. Pelayanan seperti ini membutuhkan sikap yang tulus, pengorbanan, dan ketergantungan penuh pada Tuhan. Berikut beberapa langkah untuk mengembangkan sikap rendah hati dan pelayanan yang berpusat pada Kristus:

1. Mengenal dan Meneladani Kristus sebagai Model Pelayanan: 
Yesus adalah contoh sempurna dalam kerendahan hati dan pelayanan yang sejati. Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan hidup-Nya bagi banyak orang. Meneladani kasih, kesabaran, dan pengorbanan Kristus adalah langkah pertama untuk menjadi pelayan yang rendah hati.

2. Mengakui Keterbatasan Diri dan Mengandalkan Tuhan: 
Pelayan yang rendah hati menyadari bahwa semua kemampuan dan pencapaian berasal dari Tuhan. Dengan mengakui keterbatasan diri, kita belajar mengandalkan kekuatan Tuhan dan menghindari kesombongan atau merasa lebih dari orang lain.

3. Melayani Tanpa Mengharapkan Pengakuan: 
Kerendahan hati ditunjukkan dengan melayani tanpa pamrih atau mengharapkan pujian dari orang lain. Pelayanan yang tulus adalah ketika kita bekerja untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk mendapat pengakuan atau kepentingan pribadi.

4. Mementingkan Kebutuhan Orang Lain: 
Sikap rendah hati berarti menempatkan kebutuhan dan kesejahteraan orang lain di atas kepentingan sendiri. Ini mencerminkan kasih Kristus, yang selalu mengutamakan orang lain. Dalam pelayanan, pelayan yang berpusat pada Kristus akan berusaha memberi manfaat dan berkat bagi orang-orang yang dilayani.

5. Mendengarkan dan Belajar dari Orang Lain: 
Pelayan yang rendah hati terbuka untuk belajar dan mendengarkan, tidak merasa diri lebih tahu atau selalu benar. Dengan kerendahan hati, kita dapat memahami sudut pandang orang lain dan melayani mereka dengan lebih baik sesuai kebutuhan mereka.

6. Berdoa dan Mencari Kehendak Tuhan dalam Pelayanan: 
Pelayanan yang berpusat pada Kristus selalu dimulai dan diarahkan melalui doa. Dengan mencari kehendak Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan pelayanan, kita memastikan bahwa semua yang dilakukan adalah sesuai dengan rencana Tuhan.

7. Menghindari Sikap Menghakimi: 
Pelayan yang rendah hati tidak memandang rendah atau menghakimi orang lain. Sebaliknya, mereka menghargai setiap orang sebagai ciptaan Tuhan yang berharga dan melayani dengan sikap penuh kasih dan penerimaan.

8. Bersyukur dalam Segala Hal: 
Sikap bersyukur membantu pelayan untuk tetap rendah hati, karena setiap pencapaian dipandang sebagai anugerah Tuhan. Dengan bersyukur, kita menjaga fokus pada Tuhan sebagai sumber segala hal baik dalam pelayanan.

9. Mencari Kemuliaan Tuhan, Bukan Kemuliaan Diri Sendiri: 
Pelayanan yang sejati berpusat pada Kristus dan bukan pada diri sendiri. Ketika kita melayani, tujuan utama adalah agar nama Tuhan dimuliakan, bukan agar kita dipandang hebat atau dipuji orang lain.

10. Mengutamakan Komitmen dan Kesetiaan: 
Pelayan yang rendah hati tidak mudah putus asa atau mundur ketika menghadapi kesulitan. Dengan komitmen yang teguh dan kesetiaan pada Tuhan, seorang pelayan menunjukkan bahwa pelayanannya didasarkan pada panggilan ilahi, bukan pada kondisi atau keadaan pribadi.


Melalui sikap rendah hati dan berpusat pada Kristus, pelayanan akan menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Pelayan seperti ini tidak hanya berdampak pada orang yang dilayani, tetapi juga memperdalam hubungan pribadi kita dengan Kristus dan menumbuhkan karakter yang semakin serupa dengan-Nya.

Mauliate,
admin