moto

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepda-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) ------ HKBP Sutoyo - Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

RUNNING TEXT

SELAMAT DATANG DI WEB SITE SEKTOR TRANSYOGI CIBUBUR ... SEMOGA TUHAN MEMBERKATI AKTIFITAS KITA HARI INI

Martin Luther (1483–1546)

Martin Luther (1483–1546) adalah seorang teolog, imam, dan profesor Jerman yang terkenal karena memicu gerakan Reformasi Protestan. Reformasi ini mengubah lanskap agama di Eropa dan memengaruhi hubungan antara gereja dan umat beriman. Berikut adalah tentang latar belakang hidupnya:

1. Masa Awal dan Pendidikan
  • Martin Luther lahir pada 10 November 1483 di Eisleben, Jerman. Dia berasal dari keluarga pekerja keras; ayahnya, Hans Luther, adalah seorang penambang yang memiliki ambisi besar untuk anaknya.
  • Orang tua Luther menginginkannya menjadi pengacara, sehingga ia memulai pendidikannya di Universitas Erfurt untuk belajar hukum. Namun, pada tahun 1505, setelah mengalami badai petir yang sangat menakutkan, Luther bersumpah akan menjadi biarawan jika ia selamat. Ia kemudian meninggalkan studi hukumnya dan bergabung dengan ordo biarawan Agustinian.

2. Pengalaman Spiritual dan Krisis Iman
  • Sebagai biarawan, Luther mengalami krisis spiritual yang mendalam. Dia merasa tertekan oleh dosa dan takut akan hukuman Allah. Meski taat dalam menjalankan tugas-tugas gereja, Luther merasa tidak bisa mendapatkan kepastian keselamatan. Hal ini mendorongnya untuk mempelajari Alkitab secara mendalam.
  • Luther kemudian menemukan dalam surat Paulus kepada orang Roma, bahwa manusia dibenarkan oleh iman (Roma 1:17), bukan melalui perbuatan baik atau ritual gereja. Penemuan ini membawa perubahan besar dalam pemahamannya tentang keselamatan.

3. Kritik Terhadap Gereja Katolik
  • Pada masa itu, Gereja Katolik mengajarkan bahwa keselamatan bisa dicapai melalui kombinasi iman dan perbuatan baik, serta melalui indulgensi, yaitu surat pengampunan dosa yang dijual oleh gereja. Luther sangat menentang penjualan indulgensi, yang dipandangnya sebagai penyalahgunaan otoritas gereja.
  • Pada 31 Oktober 1517, Luther mempublikasikan 95 Tesis di pintu gereja Kastil Wittenberg. Dalam tesis ini, dia mengkritik penjualan indulgensi dan beberapa praktik lain gereja yang dianggapnya menyimpang dari ajaran Alkitab. Tindakan ini memicu konflik dengan pimpinan Gereja Katolik dan memulai Reformasi Protestan.

4. Konflik dengan Gereja dan Pemecatan
  • Luther dihadapkan pada berbagai upaya oleh gereja untuk menarik kembali ajarannya, namun dia menolak. Pada tahun 1521, dia diundang ke Diet Worms, suatu sidang yang diadakan oleh Kekaisaran Romawi Suci, untuk mempertahankan ajarannya.
  • Meskipun ditekan untuk mencabut pandangannya, Luther tetap teguh dan terkenal dengan kata-katanya, "Di sini saya berdiri. Saya tidak bisa melakukan sebaliknya. Tuhan menolong saya." Setelah pertemuan ini, dia secara resmi dikucilkan dari gereja Katolik dan dianggap sebagai musuh publik.

5. Penerjemahan Alkitab dan Pengaruh Selanjutnya
  • Setelah dikucilkan, Luther mendapatkan perlindungan dari seorang pangeran Jerman, Friedrich III, dan selama masa persembunyiannya, ia menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke bahasa Jerman. Penerjemahan ini membuat Alkitab lebih mudah diakses oleh masyarakat umum dan menjadi salah satu kontribusi terbesar Luther terhadap penyebaran ajaran Kristen di Eropa.
  • Luther juga menulis banyak karya teologis yang membantu menyusun fondasi bagi gereja-gereja Protestan yang muncul setelah Reformasi.

6. Kehidupan Pribadi
  • Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada tahun 1525. Mereka memiliki enam anak. Pernikahan ini menjadi model bagi kehidupan keluarga bagi banyak umat Protestan di kemudian hari.

7. Warisan dan Dampak
  • Martin Luther meninggal pada 18 Februari 1546 di Eisleben, kota kelahirannya. Ajaran-ajarannya menimbulkan perpecahan dalam Gereja Katolik dan melahirkan banyak denominasi Kristen baru, termasuk Lutheranisme yang dinamai menurut namanya.
  • Dampak Reformasi yang dipelopori Luther tidak hanya pada teologi, tetapi juga pada politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Pergerakan ini membawa perubahan dalam cara orang melihat otoritas gereja, Alkitab, dan iman.

Luther adalah tokoh yang memulai perdebatan tentang iman yang murni berdasarkan Alkitab, serta pentingnya iman pribadi, dan peran gereja dalam kehidupan umat Kristen.